Studi Kasus: Rencana Umum Energi Nasional (RUEN)

Studi Kebutuhan Investasi Energi di Indonesia dengan RUEN sebagai studi kasus adalah studi yang bertujuan untuk mengetahui kebutuhan investasi di sektor penyediaan energi primer dan transformasi energi dalam upaya mencapai target-target yang tertuang dalam RUEN. Informasi ini akan berguna mengingat salah satu fungsi RUEN sebagai rujukan bagi penyusunan APBN dan APBD serta pedoman bagi masyarakat (termasuk pihak swasta) untuk berpartisipasi dalam pembangunan nasional bidang energi.
Besaran kebutuhan investasi serta potensi sumber investasi penting diketahui untuk mengukur apakah investasi yang ada saat ini sudah mencukupi atau perlu ditingkatkan secara bersama oleh semua pemangku kepentingan. Menciptakan iklim investasi yang kondusif akan menjadi sangat penting jika perlu melibatkan pihak swasta didalamnya.
Berdasarkan perhitungan dan analisa potensi dan tantangan investasi sektor energi fosil sesuai RUEN ditemukan beberapa hal penting yang perlu dipertimbangkan, diantaranya:
- Untuk memenuhi target RUEN di sektor energi fosil, diproyeksikan bahwa Indonesia memerlukan investasi lebih dari 500 miliar Dollar Amerika hingga tahun 2050. Jika kebutuhan investasi di sektor hulu migas gagal dipenuhi, maka Pemerintah berpotensi untuk mengeluarkan dana lebih dari 400 miliar Dollar Amerika hingga tahun 2050. Namun jika investasi terpenuhi, pengeluaran dana ini dapat dihindari sekaligus menerima peningkatan PDB hingga lebih dari 200 miliar Dollar Amerika hingga tahun 2050.
- Mengingat pentingnya pemenuhuan kebutuhan energi fosil, penciptaan iklim investasi yang menraik di sektor energi fosil menjadi catatan penting bagi Pemerintah
- Pentingnya berinvestasi di sub-sektor energi terbarukan secepatnya untuk mengejar kurva pembelajaran yang berimbas pada biaya teknologi dan non teknologi yang lebih rendah
- Untuk mencapai target RUEN 2025 dibutuhkan rata-rata investasi sektor ketenagalistrikan sebesar 24 miliar Dollar Amerika per tahun. Saat ini, kontribusi langsung APBN pada investasi sektor ketenagalistrikan sangat kecil, hanya 0,12 miliar Dollar Amerika per tahun melalui anggaran belanja publik fisik Direktorat Jenderal EBTKE
- Berdasarkan proporsi pengembang yang digunakan di RUPTL 2018-2027, lebih dari 70% investasi pembangkit diproyeksikan berasal dari investasi swasta. Mengingat semakin menurunnya persepsi investor swasta di tahun 2018 mengenai regulasi di sektor ketenagalistrikan Indonesia, Pemerintah perlu memperbaiki iklim investasi melalui regulasi yang mendukung dan insentif yang menarik.